Rabu, 29 Februari 2012

Contoh dokumentasi kebidanan dengan metode SOAP sesuai dengan kepmenkes 938 ttg standar asuhan kebidanan

Sesuai dengan Kepmenkes no.938/MENKES/SK/VIII/2007, tercantum standar VI: Pencatatan Asuhan Kebidanan.
Di dalamnya disebutkan tentang Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan
Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia (Rekam medis/KMS/Status pasien/buku KIA)
Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan
A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan
segera, tindakan secara komprehensif ; penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/ follow up dan rujukan.

Kerangka pikir masih tetap menggunakan manajemen Varney, hanya untuk pendokumentasian diperingkas menjadi SOAP yg juga menyesuaikan dengan standar akreditasi internasional (JCI). Metode SOAP ini sudah mulai disosialisasikan dan diterapkan di RSUP vertikal kemenkes dan dinas kesehatan provinsi se-Indonesia yang diharapkan nantinya akan diterapkan pula sampai ke semua pelayanan kebidanan tingkat dasar. Diharapkan dengan penggunaan metode ini bisa memberikan kemudahan bagi bidan dalam melakukan pendokumentasian.

Mungkin untuk teman2 yg berkecimpung di dunia pendidikan (berdasarkan masukan dari dosen2 bidan yang saya temui), masih agak sulit untuk menerapkan metode ini dalam pembelajaran khususnya untuk mahasiswa semester awal karena kita masih membutuhkan untuk menggunakan metode varney untuk mengetahui sejauh mana kerangka pikir mahasiswa dalam melakukan manajemen kebidanan. Tapi metode SOAP ini bisa mulai dikenalkan pada mahasiswa tingkat akhir atau yang akan terjun ke dunia klinik, yang sudah terbentuk kerangka pikir Varney dengan baik.

Memang dalam penerapan standar asuhan kebidanan ini dibutuhkan pelatihan khusus dalam jangka waktu tertentu (sekitar 6 hari).
Kendala dari penerapan ini antara lain masih susahnya mengubah mindset bidan yang sudah terbiasa menggunakan manajemen Varney, jadi Kemenkes masih terus melakukan bimbingan teknis, supervisi, monitoring dan evaluasi pasca pelatihan..

Selama ini Kemenkes sudah melakukan pelatihan ke bidan koordinator dinkes, bikor puskesmas, CI, bidan pelaksana RSUP vertikal, PD IBI, Poltekkes Kemenkes dan bidan-bidan pelaksana di unit pelayanan kebidanan.

Untuk link unduhan contoh dokumentasi SOAP bisa diklik di bawah:

Contoh Dokumentasi SOAP note.ppt

2 komentar:

Terima kasih... ^___^